Breaking News
Loading...
Senin, 16 September 2013

EKSISTENSI QUANTUM FISIKA, QUANTUM LEARNING, QUANTUM LEAP PANCASILA

ATAS NAMA TUHAN YANG MAHA ESA

Sebuah Intermezo

Malam itu menunjukkan pukul 21.14 WIJT (Waktu Indonesia Jawa Tengah) sunyi dan gelap,tidak ada cahaya apapun karena perubahan energi berupa mati lampu. Segala sesuatu yang satu detik sebelumnya penuh dengan gemerlap, tiba-tiba tertutup gelap oleh hilangnya sumber energi cahaya tersebut. Cahaya merupakan bentuk energi yang sangat luar biasa bagi umat manusia. Penulis tidak bisa berbuat apa-apa tatkala kehilangan energi sumber listik. Penulis kehilangan softcopy data tentang pembuatan Curriculum Vitae berbasis program MinJet MindManager yang telah selesai dalam waktu satu jam sebelumnya. Selain itu, melototnya mata juga tidak banyak membantu untuk mengeluarkan diri penulis menuju sumber cahaya berikutnya yaitu sebuah kompor gas dan lilin. Barangkali itulah satu bukti insting manusia yang akan selalu mencari sumber cahaya untuk mendapatkan terangnya suatu kondisi untuk menyelesaikan segala permasalahan hidupnya, tanpa kecuali penulis yang harus menyelesaikan karya-karyanya. Ini hanya sebagaian kecil maha karya seorang anak manusia, Thomas Alfa Edison yang menemukan lampu cahaya. Kiranya akan sangat luar biasa sekali tatkala ada lagi seorang anak manusia yang akan memberikan cahaya kehidupannya melalui ilmu-ilmunya yang akan menerangi dunia. Dari fenomena dan kejadian tersebut, ada korelasi menarik didalam upaya manusia menemukan cahaya kehidupannya baik dalam segi penerangan fisik maupun penerangan jiwa. Semua itu akan segera kita temukan melalui sebuah penemuan-penemuan mutakhir abad ini, Quantum Inventory. Sebuah penemuan lompatan ilmu.

Fenomena Quantum atau Lompatan

Tepat tujuh belas hari yang lalu, terjadi sebuah kejadian terbesar dalam alam jagat raya ini yang mengingatkan penulis akan kebesaran Maha Karya-Nya. Ada aktivitas fundamental dan bersejarah di belahan bumi Timur daerah khatulistiwa ini. Suatu betuk kejadian manifestasi perilaku alam social yang berhubungan erat dengan fenomena alam. Telah terjadi penggenapan perwujudan lompatan drastic yaituQuantum leap pada Abad ke-21 ini. Sebuah pergerakan umat manusia itu juga terjadi pada alam fisika di abad ke-19 yang disebut Quantum fisika. Penemuan fenomenal tersebut menginspirasi kelahiran quantum learning oleh pakar dunia pendidikan Boby DePotter. Ada hubungan tidak terpisahkan antara enomena quantum fisika, quantum learning, dan quantum leap. Ketiganya merupakan suatu integrasi kombinasi alam semesta dalam memberikan didikan kepada umat manusia akan suatu lompatan kecerdasan ilmu alam semesta. Untuk memetakan kesamaan prinsip dan landasan quantum tersebut kita perhatikan gejala alam quantum fisika dan alam pendidikan serta alam social berikut ini.

Quantum Fisika

Fisika sebagai “the Queen of Sciences” selalu mengalami perkembangan ilmu pengetahuan. Beberapa temuan abad ke-19 ini telah meruntuhkan ilmu klasik yang ditemukan oleh pandahulunya. Terdapat beberapa quantum atau lompatan ilmu pengetahuan ilmiah dalam bidang fisika yang tidak terbantahkan oleh manusia.
Max Planck (1900) menemukan suatu fisika quantum di dalam sinar ultraviolet. Dia menyatakan bahwa total energi dalam bentuk yang benar, satu energi harus sebanding dengan frekuensi isolatornya, e = hf (disebut sebagai quata atau quantum, dengan f = frekuensi dan h = tetapan yang kecil dan mendekati nol). Temua ini menjadi solusi dunia tatkala pada waktu itu manusia dihadapkan sebuah fenomena sinar ultraviolet yang akan menghanguskan dunia.
Albert Einstein (1905) menemukan efek fotolistrik. Dia menyatakan bahwa foton menembus lapisan permukaan logam sasaran energinya dialihkan menjadi energi kinetic E = hf – P, (hf = energi quantum foton, P = kerja untuk mengalihkan logam). Einstein menyimpulkan temuan quantumnya bahwa intensitas berkaitan dengan jumlah foton sehingga mempengaruhi arus electron, tetapi tidak mempengaruhi tegangan penghenti V0 yang hanya tergantung pada frekuensi. Electron tidak akan dapat melompat quantum ke tingkat energi yang lebih tinggi bila frekuensi ambang belum terlampui.
Niels Bohr (1912) menemukan teori atom modern. Implikasi teori Bohr berbeda dengan teori klasik yang mengatakan bahwa electron dapat mengambil tingkat energi secara kontinyu, sedangkan secara quantum electron berpindah tingkat tinggi dengan cara melompat tidak kontinyu. Elektron dapat berpindah ke tempat energi lebih besar dengan mengubah cahaya menjadi energi diri electron. Electron melompat quantum ke tingkat yang lebih tinggi.
Penemuan terbaru fisika kuantum tersebut telah memberikan cahaya penerangan bagi penemuan-penemuan ilmu berikutnya. Komputer, mobil, pesawat, hand phone hanya contoh kecil dari aplikasi fisika quantum tersebut. Tidaklah mengherankan jika ke depan akan ditemukan dan lahir beberapa teknologi mutakhir lainnya berkat jasa penemu fisika kuantum.

Quantum Learning

Quantum learning menjadi solusi terhadap bahaya ultra sekolah. Lompatan pembelajaran ini tidak mengharuskan manusia belajar dengan batas-batas dinding sekolah atau struktur kurikulum yang direkayasa untuk memperlambat perkembangan otak (Ultra Sekolah = Ultra Violet). Manusia secara alamiah dan ilmiah belajar dari segala sesuatu yang dia temui dalam kehidupannya. Manusia tidak bisa dibatasi oleh spesialisasi-spesialisasi sempit dan terpecah-pecah, namun dia akan mempelajari sesuatu itu holistic menyeluruh. Itulah sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu sesuatu, dan manusia mempunyai kemampuan tidak terbatas untuk itu. Manusia bisa mencapai titik kecerdasannya tidak terbatas oleh tingkatan satuan waktu. Prinsip belajar seperti itulah yang harusnya ada pada diri manusia. Dia akan mengalami lompatan atau quantum terhadap pencapaian khasanah ilmunya ketika bebas berekspresi dan eksplorasi tanpa batas. Home Schooling adalah model pembelajaran ideal bagi umat manusia saat ini. Tokoh-tokah revolusioner dunia lahir dari konsepsi belajar mandiri tersebut. Ketika ingin melompat, maka yang dilompati adalah lubang kehancuran.
Quantum learning memberikan frekuensi belajar yang tepat. Cara belajar konvensional tidak akan menghasilkan lompatan quantum bila frekuensi psikologis belum terlampui. Prinsip dasar belajar adalah menyenangkan. Seseorang akan mengalami percepatan pembelajaran tatkala kondisi otak merasa senang dan nyaman. Pribam,1971; Clark,1986; Strongman,1996; LeDoux,1999 menyatakan bahwa Kehidupan Emosional mendasari Proses Kognisi dalam mekanisme Kerja Otak untuk proses belajar dan berfikir. Sementara, Semiawan,2000 menyebutkan bahwa pembelajaran harus menyulut berfungsinya Amygdala sehingga dapat memicu optimalisasi fungsi otak emosional dan otak intelektual sehingga tercipta Multiple Chance of Education karena terbukanya Multiple Channel dalam proses belajar. Itulah lompatan quantum belajar yang benar, anak harus dalam kondisi senang dan tidak boleh ada paksaan dalam pembelajaran. Itulah hukum belajar alam semesta.
Quantum learning bekerja sesuai dengan system kerja otak atau mind mapping. Otak manusia memiliki 100 Milyar sel. Komputer tercanggih abad ini tidak mampu menyaingi kekuatan otak manusia. Potensi otak tidak terbatas sehingga harus di manfaatkan dengan benar. Howard Gardner (2001) menyatakan bahwa tidak ada anak bodoh, semua anak adalah jenius di bidangnya masing-masing/Multiple Intelegensia. Kecerdasan manusia itu akan muncul tatkala seoarang anak mampu bekerja dan belajar sesuai dengan kinerja otak. Aktivasi otak manusia melalui proses berfikir pada tiga tingkatan. Otak bekerja berdasarkan otak reptile atau insting untuk mendapat keamanan belajar, otak bekerja berdasar pada otak mamalia atau feeling dan neo cortex sebagai pusat berfikir tingkat tinggi (higher thingker).
Levinger,1997; Rose & Nicholl,1997 menyebutkan hubungan yang serasi antara otak emosional dan otak intelektual menjadikan syaraf otak manusiia bekerja dalam modus gelombang Tetha yang rileks dan mediatif yang sangat diperlukan dalam berfikir tingkat tinggi dan mampu mengelola diri sendiri dalam belajar. Kondisi tersebut hanya bisa diperoleh melalui lompatan quatum lerning yang meliputi aktivitas membaca quantum, menghafal quantum, mencatat dan menulis quantum serta mind mapping dalam belajar. Semua itu sedang diajarkan dan sedang kita pelajari, sadar atau tidak sadar selama kita mengikuti perjalanan hidup ini. Lompatan kecerdasan bisa diperoleh dengan cara belajar bagaimana kita belajar. Temukan gaya belajar kita melalui modalitas visual, auditori, maupun kinetetik. Kecerdasan aka nada ketika kita belajar, berlatih, dan bekerja. Learning by thingking, learning by doing, learning to be.Education For All.

Quantum Leap Pancasila

Hukum kehidupan menyatakan bahwa hanya manusia pembelajar dan organiasi pembelajar yang akan bisa mempertahankan eksistensi dalam kehidupannya. Revolusi diri dan transformasi organisasi akan selalu terjadi setiap satuan waktu, baik itu secara lambat maupun cepat. Perubahan yang lambat karena pengaruh lingkungan akan berbeda dengan sebuah perubahan yang cepat berdasarkan ilmu quantum leap.Quantum leap is a sudden large increase or advance. Strategi lompatan besar (Quantum leap), merupakan suatu perubahan yang drastis dan seketika. Perubahan yang drastis ini sangat dipengaruhi oleh kondisi internal maupun eksternal organisasi. Fenomena transformasi inipun terjadi pada metamorfosis kupu-kupu maupun dunia flora dan fauna. Perubahan ulat menjadi kepompong terjadi karena sudah musimnya berubah. Perubahan lingkungan menjadi faktor utama kejadian tersebut. Metamorfosis itu mengharuskan kepompong menyesuaikan dengan lingkungan, bahan makanan, maupun musuh lawan kehidupannya. Konsepsi mutasi tersebut juga terjadi pada diri manusia maupun sebuah organisasi. Organisasi juga harus bermutasi mencari bentuk terbaik sesuai dengan kebutuhan dan tantangan kehidupan sosial pada lokus tertentu. Lompatan drastis organisasi ini sebenarnya bukanlah suatu yang tidak terduga, tetapi sangat rasional dan ilmiah dan memang hanya orang yang diberikan IlmuNya yang bisa menemukan layaknya Max Planx, Einstein, maupun Bohr. Penemu Quantum leap ini pastinya merupakan orang yang super luar biasa dan akan terkenal sepanjang peradaban umat manusia. Quantum leap akan sangat bermanfaat bagi manusia ke depannya.
Quantum leap Pancasila merupakan sebuah transformasi pembudayaan nilai-nilai sila Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Prinsip-prinsip universal Pancasila tersebut mengandung unsur quantum untuk melakukan perubahan mendasar pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai ideologi dan filosofi Nusantara merupakan kekuatan maha dahsyat yang luar biasa apabila mengendap dalam pusat kesadaran manusia-manusia yang tinggal di bumi ini. Pancasila merupakan ‘jembatan’ jalan yang lurus untuk meraih cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut berperan serta dalam kesejahteraan serta perdamaian dunia. Pancasila menjadi sebuah solusi lompatan strategis bagi Indonesia maupun dunia dalam mencapai suatu titik keseimbangan kehidupan. Nilai-nilai universal di dalamnya bisa membuat ledakan kasih sayang layaknya teori atom Bohr. Rangkaian hirarkis dan sitematika prinsip Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial adalah hukum utama bagi kehidupan jagad raya. Pancasila akan menjadi energi super power serta menjadi lompatan perubahan kehidupan manakan dipelajari dan dipraktekkan dalam kehidupan keseharian. Pembudayaan Pancasila bisa dilakukan dengan interpretasi, internalisasi dan Aktualisasi pengabdian kepada Tuhan melalui masyarakat luas. Integritas manunggaling Pancasila dalam setiap diri anak bangsa akan menciptakan lompatan quantum mendasar dalam perubahan besar di Nusantara ini.

Sintesa Quantum

Perjalanan peradaban menunjukkan kepada penulis bahwa ada sebuah perubahan mendasar dalam ilmu pengetahuan yang ditandai dengan adanya penemuan quantum fisika, quantum learning, dan quantum leap Pancasila. Hal ini merupakan sebuah tanda bahwa kehidupan ini mengalami revolusi dan devolusi sesuai dengan masanya. Hukum alam semesta tidak bisa terbantahkan oleh manusia, semua harus berjalan sesuai dengan ketetapannya. Manusia hanya bisa mengambil suatu langkah konkrit untuk mengikuti perbuhan revolusi atau menuju devolusi. Tatkala manusia diberikan tanda melalui mata sebagai pelita tubuhnya, tidak ada alasan sedikitpun untuk tidak tunduk patuh pada manajemen system alam semestanya. Manusia hanyalah satu titik hitam dari keberadaan alam raya, apalagi penulis. Mungkin hanya seperseribu micron dari sebuah titik. “Urip Mung sakdermo Ngelakoni”. Itulah kiranya Tag Line atau jargon peninggalan dari para leluhur bangsa Jawa. Bangsa yang dahulu sangat paham akan fenomena etik maupun emik dalam perjalanan peradaban di bumi tercinta. Think Globaly Act Locally. Marilah kita melompat bersama-sama untuk menuju kondisi damai dan sejahtera. Tidak ada cara lain kecuali melompat dengan drastis berdasarkan ilmunya, QUANTUM FISIKA, QUANTUM LEARNING dan QUANTUM LEAP PANCASILA.


SEGALA PUJI BAGI TUHAN YANG MAHA ESA


By: Aswad Kalawisesa

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino Resort closing as new casino
    Two 강릉 출장샵 gaming 보령 출장마사지 floors at Harrah's Cherokee Casino 전주 출장마사지 Resort and Harrah's 김해 출장마사지 Cherokee Casino Resort have been closed 군산 출장마사지 due to the COVID-19 pandemic.

    BalasHapus

 
Toggle Footer